Trump Ancam Pajak 100% pada Anggota BRICS, Gimana Nasib Indonesia?

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam pengenaan pajak hingga 100% terhadap negara-negara BRICS, salah satunya Indonesia, jika mereka berusaha melemahkan dolar AS.

“Kami akan meminta komitmen dari negara-negara yang tampaknya bermusuhan ini, bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang kuat atau mereka akan menghadapi pajak 100%,” ujar Trump, Jumat (31/01).

International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan dolar memilki sekitar 58% cadangan devisa dunia dan digunakan untuk transaksi komoditas utama seperti minyak. Namun, dominasinya terancam karena aliansi multinasional tersebut ingin melakukan de-dolarisasi.

“Tidak ada kesempatan bagi BRICS untuk menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional atau di mana pun. Setiap negara yang mencoba untuk melakukannya harus mengucapkan halo kepada tarif (pajak), dan selamat tinggal kepada Amerika,” ujar Presiden AS tersebut.

Diketahui, Indonesia bergabung menjadi anggota penuh BRICS yang terdiri dari Rusia, India, China, Afrika Selatan, Brasil, Arab Saudi pada 6 Januari 2025 setelah sebelumnya menjadi mitra. Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono mengungkapkan keikutsertaan dalam organisasi ini bisa menjadi katalias bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Trump Ancam Pajak 100% pada Anggota BRICS, Gimana Nasib Indonesia? Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam pengenaan pajak hingga 100% terhadap negara-negara BRICS, salah satunya Indonesia, jika mereka berusaha melemahkan dolar AS. “Kami akan meminta komitmen dari negara-negara yang tampaknya bermusuhan ini, bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang kuat atau mereka akan menghadapi pajak 100%,” ujar Trump, Jumat (31/01). International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan dolar memilki sekitar 58% cadangan devisa dunia dan digunakan untuk transaksi komoditas utama seperti minyak. Namun, dominasinya terancam karena aliansi multinasional tersebut ingin melakukan de-dolarisasi. “Tidak ada kesempatan bagi BRICS untuk menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional atau di mana pun. Setiap negara yang mencoba untuk melakukannya harus mengucapkan halo kepada tarif (pajak), dan selamat tinggal kepada Amerika,” ujar Presiden AS tersebut. Diketahui, Indonesia bergabung menjadi anggota penuh BRICS yang terdiri dari Rusia, India, China, Afrika Selatan, Brasil, Arab Saudi pada 6 Januari 2025 setelah sebelumnya menjadi mitra. Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono mengungkapkan keikutsertaan dalam organisasi ini bisa menjadi katalias bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
0 Comments 0 Shares